Iman, Hijrah & Jihad (Al-Tafsir Surat Al-Baqarah: 218)
Beriman, Berhijrah, & Berjihad
Iman, Hijrah & Jihad
(Al-Tafsir Surat Al-Baqarah: 218)
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ
هَاجَرُوا وَجَاهَدُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ يَرْجُونَ رَحْمَتَ اللَّهِ وَاللَّهُ
غَفُورٌ رَحِيمٌ (218)
Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan
Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang (Al-Baqarah : 218)
Tafsir Ayat:
Iman dalam definisi para ulama adalah pembenaran
dengan hati yang membuahkan keyakinan, pernyataan dengan lisan, dan
perealisasian dengan anggota badan dalam bentuk amal, terhadap segala macam
bentuk perintah syariat Allah SWT melalui Nabi-Nya SAW. Iman terkadang
bertambah, dan tidak jarang pula mengalami penurunan, hal ini menjadi
kesepakatan para ulama.
Komentar ana:
Satu hal yang mesti di ingat, bahwa naik turunnya iman
seorang muslim, tidak boleh memadamkan komitmennya untuk terus berkontribusi
dalam perbaikan umat ini. Karena hakikat sebenarnya dari dakwah adalah berusaha
sekuat tenaga untuk merubah diri, dan mengajak orang lain bersama-sama untuk
berubah, inilah makna yang disiratkan dalam surat Al-Ashr.
Berkaitan dengan hijrah, Imam Ibnu Jarir rahimahullah
berkata dalam kitab tafsirnya, bahwa makna kata hijrah dalam ayat di atas
adalah dari berhijrah dari negeri yang menjadi tempat kediaman orang-orang
kafir.
Imam Al-Kurthubi dalam tafsirnya berkata bahwa makna
hijrah adalah meninggalkan suatu tempat untuk menuju tempat lain dengan tujuan
untuk memperoleh tempat yang lebih baik.
Komentar Ana:
Telah kita ketahui bersama bahwa hijrah merupakan
peralihan dakwah Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah, yang merupakan awal
dimulainya hitungan awal tahun hijriyah.
Salah satu hikmah dari hijrah yang bisa kita ambil
ialah seorang dai tidak boleh berkutat hanya pada satu tempat atau wilayah
dakwah, jika seandainya pada tempat tersebut dakwahnya memiliki hambatan dan
tantangan. Akan tetapi seorang dai harus selalu menganalisis wilayah mana saja
yang berpeluang untuk dijadikan tempat dan lahan baru bagi dakwahnya.
Bagi seorang aktivis dakwah kampus misalnya, terkadang
sebuah fakultas atau jurusan tertentu sangat sulit untuk dimasuki oleh kegiatan
dakwah, namun berbeda halnya dengan fakultas dan jurusan yang lain. Disinilah ma'rifatul-maidan
atau pengetahuan mengenai lapangan yang menjadi wilayah dakwah sangat
dibutuhkan oleh seorang dai.
Bagaimanakah dengan sekelompok orang yang berpendapat bahwa umat islam
saat ini khususnya di Indonesia masih harus hijrah agar keislaman mereka
terakui….???
Kumpulan orang-orang yang menganut pemahaman di atas
memang dapat kita temukan di kampus-kampus Bandung, Jakarta, dan Aceh. Secara
khusus mereka bergerak di kampus-kampus berikut: UIN SGD Bandung, UNPAD, ITB,
WIDYATAMA, STT MANDALA, dan sekolah-sekolah setingkat SMA dan SMP.
Jika antum/antunna bertemu dengan salah satu dari mereka, maka sampaikan sabda
Rasulullah SAW:
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
لَا هِجْرَةَ بَعْدَ الْفَتْحِ وَلَكِنْ جِهَادٌ وَنِيَّةٌ وَإِذَا (فَإِذَا) اسْتُنْفِرْتُمْ
فَانْفِرُوا.
"Dari Ibnu Abbas
radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah SAW bersabda,"Tidak ada hijrah lagi sesudah
penaklukan Mekah ini, akan tetapi yang tetap ada adalah jihad dan niat
untuknya, jika kalian bepergian kemana pun, maka pergilah."
Hadits ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Muslim,
Tirmidzi, Imam Ahmad, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Jarud, Imam Malik, Ibnu Hibban,
Al-Baihaqi, Abu Nu'aim, Ibnu Abi Syaibah
dalam Mushannaf-nya. Abdurrazaq dalam Mushannaf-nya, Al-Hakim dalam
Kitab Al-Mustadrak, At-Thabrani dalam Kitab Mu'jam Al-Kabir.
Dalam konteks keindonesiaan, makna hadits di atas
dapat kita fahami bahwa tidak perlu ada hijrah kenegeri lain, jika tujuannya
adalah untuk pengamalan keislaman, karena islam sah diamalkan kapan dan di
manapun. Kecuali jika terdapat penyiksaan secara fisik dengan tujuan mengancam
akidah, maka diperlukan hijrah dari tempat seperti ini….Wallahu A'lam
By
Khadim Al-Qur'an wa As-Sunnah
Aswin Ahdir Bolano
Posting Komentar untuk "Iman, Hijrah & Jihad (Al-Tafsir Surat Al-Baqarah: 218)"