Doa tasyahud akhir sebagai akar shalawat
Assalamu'alaykum.
Akh. Ana bca bloger antm tntg shalawat
bdar. Ilmu bru+sgt b'manfaat, syukron.
Ana mw b'tnya tntg shalawat yg ada dlm
do'a tasyahud ktnya smua shalwt yg ada untk mmuji rasulny b'akr dri doa yg ada
dlm tasyahud trsbt…mhon p'njlasany. Syukron.
Jawaban:
Bismillahirrahmanirrahim
Semoga Allah memberikan kepada kecintaan
terhadap Allah dan Rasul-Nya……Amien
Memang benar, doa yang berada di dalam
tasyahud akhir merupakan akar dari segala shalawat untuk memuji Rasulullah SAW,
hal ini karena ada dua alasan:
Pertama, ia merupakan shalawat yang
bersumber dari wahyu yang disyariatkan;
Kedua, ia merupakan bentuk shalawat formal
dan standar jika ingin memuji Rasulullah SAW; dengan kata lain sebagus apapun
syair dan untaian kalimat yang ditujukan untuk Rasulullah SAW, hal itu tidak
akan bernilai ibadah, karena shalawat untuk Rasulullah SAW sudah dibakukan dan
sudah ada standarisasi ilahiyahnya, yaitu sebagaimana dalam tasyahud akhir.
inilah yang disepakati di kalangan para hali hadits.
Hal ini dapat dilihat dalam hadits
berikut:
"Menceritakan kepada kami Qais bin Hafsh dan Musa
bin Ismail, mereka berdua berkata, menceritakan kepada kami Abdul Wahid bin
Ziyad, menceritakan kepada kami Abu Farwah Muslim bin Salim Al-Hamdani, ia
berkata, menceritakan kepadaku Abdullah bin Isa, bahwa ia mendengar Abdurrahman
bin Abi Laila berkata, Ka`ab bin `Ujrah menemuiku dan berkata,"Maukah kamu
aku tunjukkan hadiah yang aku dengar dari Rasulullah SAW ? Abi Laila berkata,"Ya."
Maka ia berkata, kami bertanya kepada Rasulullah SAW,"Ya
Rasulullah! Bagaimana cara kami memberi shalawat kepadamu dan keluargamu ?
karena Allah telah mengajarkan kepada kami bagaimana cara memberi salam
kepadamu.
Maka Beliau bersabda,"Katakanlah," "Ya
Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, dan kepada
keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah limpahkan shalawat kepada Nabi
Ibrahim, dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha
Mulia. Ya Allah, limpahkanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad, dan keluarga
Nabi Muhammad, sebagai Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada Nabi Ibrahim,
dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
Diriwayatkan oleh Imam Al-Al-Bukhari bab As-Shalātu
`Alā An-Nabī, no.3370;[1]
Muslim bab As-Shalātu `Alā An-Nabī, no.405;[2]
Abu Dawud bab As-Shalātu `Alā An-Nabī, no.978;[3]
Tirmidzi bab Mā Jā'a Fī Shifati As-Shalāti `Alā An-Nabī, no.483; An-Nasa'I
bab Al-Amru bi As-Shalāti `Alā An-Nabī; Ibnu Majah bab As-Shalātu
`Alā An-Nabī, no.904;[4]
Mungkin akan muncul pertanyaan, bagaimanakah
dengan berbagaimacam bentuk untaian syair shalawat yang sangat banyak beredar
di kalangan masyarakat kita ? bukankah itu juga merupakan ekpresi kecintaan
terhadap Rasulullah SAW ?
Dalam hal ini Ana berpendapat bahwa,
sah-sah saja jika syair-syair shalawat itu dibuat untuk ungkapan ekpresi
kecintaan terhadap Rasulullah SAW, karena hal ini adalah bagian dari seni
keislaman, sebagaimana tradisi arab yang sangat senang dan lihai dalam
merangkai susunan syair.
Akan tetapi sekali lagi, hukumnya hanyalah
sebagai syair, jadi membacanya pun tidak berpahala. Salah satu contoh dalam hal
ini adalah shalawat yang ada di dalam kitab Al-Barzanzi. Jika menginginkan
shalawat kita berpahala, maka bacalah sesuai dengan yng sudah di standarkan
oleh Sang Penguasa Langit, yaitu sebagaimana dalam tasyahud akhir.
Wallahu A`lam
By
Khadim Al-Qur'an wa As-Sunnah
Aswin Ahdir Bolano
Posting Komentar untuk "Doa tasyahud akhir sebagai akar shalawat"