Status Hadits tentang Basmalah
Keutamaan Basmalah
Suatu ketika
ana mendapat pertanyaan:
Bang gmn
status hadits yang berbunyi:
كُلُّ أَمْرٍ
ذِي بَالٍ لا يُبْدَأُ فِيهِ ببِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ فَهُوَ أَبْتَرُ - أَوْ قَالَ: أَقْطَعُ -
".
"Setiap perkara
yang dikerjakan, yang tidak dimulai dengan ucapan Bismillhairrahmanirrahim,
maka ia(berkahnya) terputus"
Shahih,
dhaif atau gmn…???
Bismillahirrahmanirrahim
Semoga Allah menurunkan setitik saja
kecintaan terhadap ilmu-ilmu keislaman, seperti yang telah di anugerahkan-Nya
kepada para ulama hadits terdahulu, shalawat dan salam untuk junjungan kita
Rasulullah SAW, semoga nanti kita bisa berkumpul dengan beliau.
Hadits tentang basmalah yang disebutkan dengan
redaksi di atas, merupakan hadits yang sangat popular di kalangan masyarakat
kita, hanya saja ana belum menemukan satu kitab pun yang
menyebutkannya dalam kitab-kitab sunan ataupun kitab-kitab shahih.
Al-Hafiz Ibnu Al-Mulaqin dalam Kitabnya
Al-Badr Al-Munir menyebutkan bahwa redaksi dengan basmalah sebagaimana yang
disebutkan dalam pertanyaan di atas disebutkan dalam kitab Al-Arba`in
karya Al-Hafiz Abdul Qadir Al-Rahawi, hanya saja ana belum sempat melakukan
konfirmasi ke kitab yang dimaksud. Namun, Al-Hafiz Ibnu Hajar Al-Asqalani
menyebutkan dalam kitab Al-Talkhis Al-Habir bahwa kitab yang dimaksud
namanya adalah Kitab Al-Arba'in Al-Buldaniyah karya Al-Hafiz Abdul Qadir
Al-Rahawi.
Ana katakan bahwa isyarat Ibnu Hajar secara
tidak langsung menyatakan redaksi hadits dengan penyebutan basmalah memang
hanya disebutkan oleh Al-Hafiz Abdul Qadir Al-Rahawi dalam Al-Arba`in
Al-Buldaniyah saja. Namun, ana tidak menemukan statement beliau secara
terang-terangan seperti ini.
Dalam kitab-kitab hadits, hanya ditemukan
susunan redaksi berikut:
كلا
أمر ذي بال . لا يبدأ فيه بالحمد أقطع
"Setiap pekerjaan
yang tidak dimulai dengan memuji Allah (hamdalah) maka ia (keberkahannya)
terputus."
Dengan redaksi di atas diriwayatkan oleh Imam
Ibnu Majah, Imam An-Nasa'i, Imam Al-Thabrani, Imam Ibnu Hibban, Imam
Al-Baihaqi, Imam Al-Daruquthni, Imam Al-Bazzar.
Diriwayatkan
pula dengan redaksi:
كُلُّ كَلَامٍ لَا يُبْدَأُ فِيهِ بِالْحَمْدِ
فَهُوَ أَجْذَمُ
"Setiap pembicaraan
yang tidak dimulai dengan hamdalah maka ia terputus."
Dengan redaksi ini, diriwayatkan oleh Abu
Dawud, An-Nasa'i, Ibnu Majah, Abu `Awanah, Al-Daruquthni, Ibnu Hibban, dan
Al-Baihaqi melalui jalur Imam Al-Zuhri, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah.
Mengenai derajatnya, pada awalnya para ulama
berselisih, yaitu ada yang mengatakan sanadnya bersambung, dan ada pula yang
menyatakan terputus. Akan tetapi Imam An-Nasa'i dan Imam Al-Daruquthni kemudian
mempertegas bahwa pendapat yang kuat adalah yang menyatakan bahwa hadits ini
Mursal, dan dengan demikian derajatnya dha`if dengan redaksi dan jalur
periwayatan di atas.
Redaksi yang lain menyebutkan:
كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لَا
يُبْدَأُ فِيهِ بِحَمْدِ اللَّهِ فَهُوَ أَبْتَرُ
"Setiap pekerjaan yang dikerjakan, yang tidak dimulai
dengan hamdalah maka ia terputus."
Redaksi ini disebutkan oleh Imam Ibnu Hibban
dan beliau menshahihkannya.
Kesimpulan:
Karena pembahasannya akan sangat panjang jika
ana sebutkan semua, dan hanya akan membuat bingung kaum muslimin, maka ana
ringkas bahan ana sampai pada kesimpulan saja, bahwa hadits tentang basmalah
sebagaimana yang disebutkan dalam pertanyaan di atas, diriwayatkan oleh
Al-Hafiz Abdul Qadir Al-Rahawi dalam kitab Al-Arba`in Al-Buldaniyah, mengenai
derajatnya Syaikh Al-`Azhim Abadi dalam takhrijnya terhadap kitab Jami`
Al-Hadits karya Imam Al-Suyuti berpendapat bahwa derajatnya hasan, sehingga
bisa dijadikan hujjah.
Melalui pembahasan yang ana uraikan di atas,
mungkin sebagian kaum muslimin akan berpikir bahwa ternyata sangat panjang dan
rumit urusannya untuk menentukan shahih atau dha`ifnya sebuah hadits. Bagi yang
kurang terbiasa mungkin memang benar, tetapi di sinilah letak peran para ahli
hadits dalam mempertahankan kemurnian sunnah Rasulullah SAW, semoga Allah
merahmati mereka semua.
Semoga
bermanfaat
Bandung, 25 Maret 2013, Pkl.23.00
Khadim Al-Qur'an wa As-Sunnah
Aswin Ahdir Bolano
Referensi:
Sunan Ibnu
Majah
Sunan Abu
Dawud
Sunan
An-Nasai
Sunan
Daruquthni
Musnad Ahmad
Shahih Abu
Awanah
Shahih Ibnu
Hibban
Sunan
Al-Kubra Al-Baihaqi
Al-Mu`jam
Al-Kabir Al-Thabrani
Kitab
Al-Talkhis Al-Habir karya Ibnu Hajar Al-Asqalani;
Kitab
Al-Badr Al-Munir Karya Al-Hafiz Ibnu Al-Mulaqin
Kitab Jami`
Al-Hadits Karya Imam As-Suyuti
Posting Komentar untuk "Status Hadits tentang Basmalah"