Al-Awjibat al-Arba’in (40 Kewajiban Kader Dakwah)
Nasehat Syaikh Hasan al-Banna
Al-Awjibat
al-Arba’in
40 Kewajiban
Kader Dakwah
1. Hendaklah
engkau memiliki wirid harian dari kitab Allah tidak kurang dari satu juz.
Usahakan mengkhatamkan Al-Qur’an dalam waktu yang tidak lebih dari sebulan dan
tidak kurang dari tiga hari.
2. Hendaklah
engkau membaca Al-Qur’an dengan baik, memperhatikannya dengan seksama, dan
merenungkan artinya.
3. Hendaklah
engkau mengkaji sirah Nabi SAW, dan sejarah para generasi salaf sesuai dengan
waktu yang tersedia. Buku yang dirasa mencukupi kebutuhan ini minimal adalah
buku Hummatul Islam. Hendaklah engkau
juga banyak membaca hadits Rasulullah SAW, minimal hafal empat puluh hadits,
ditekankan untuk menghafal kitab al-Arbai’in an-Nawawiyah. Hendaklah juga
engkau mengkaji risalah-risalah pokok tentang aqidah dan cabang-cabang fiqh.
4. Hendaklah
engkau bersegera melakukan general check
up atau berobat, begitu penyakit terasa mengenaimu. Di samping itu,
perhatikanlah factor-faktor penyebab kekuatan dan perlindungan tubuh, serta
hindarilah factor-faktor penyebab lemahnya kesehatan.
5. Hendaklah
engkau menjauhi sikap berlebihan dalam mengkonsumsi teh, kopi, dan minuman
perangsang semisalnya. Janganlah engkau meminumnya kecuali dalam keadaan
darurat, dan hendaklah engkau menghindarkan diri sama sekali dari rokok.
6. Hendaklah
engkau perhatikan urusan kebersihan dalam segala hal, menyangkut tempat
tinggal, pakaian, makanan, badan, dan tempat kerja, karena agama ini dibangun
di atas kebersihan.
7. Hendaklah
engkau jujur dalam berkata dan jangan sekali-kali berdusta.
8. Hendaklah
engkau menepati janji, janganlah mengingkarinya, bagaimanapun kondisi yang
engkau hadapi.
9. Hendaklah
engkau menjadi seorang yang pemberani dan tahan uji. Keberanian yang paling
utama adalah terus terang dalam mengatakan kebenaran, ketahanan menyimpan
rahasia, berani mengakui kesalahan, adil terhadap diri sendiri, dan dapat
menguasainya dalam keadaan marah sekalipun.
10. Hendaklah
engkau senantiasa bersikap tenang dan terkesan serius. Namun janganlah
keseriusan itu menghalangimu dari canda yang benar, senyum, dan tawa.
Hafal 30 Juz, Anak Indonesia ini membuat ulama mesir terharu
11. Hendaklah
engkau memiliki rasa malu yang kuat, berperasaan sensitive, dan peka oleh
kebaikan dan keburukan, yakni munculnya rasa bahagia untuk yang pertama dan
rasa tersiksa untuk yang kedua. Hendaklah engkau juga bersikap rendah hati
dengan tanpa menghinakan diri, tidak bersikap taqlid, dan tidak terlalu
berlunak hati. Hendaklah engkau juga menuntut orang lain yang lebih rendah dari
martabatmu untuk mendapatkan martabatmu yang sesungguhnya.
12.
Hendaklah engkau bersikap adil dan benar dalam memutuskan suatu perkara pada
setiap situasi. Janganlah kemarahan melalaikanmu dari berbuat kebaikan,
janganlah mata keridhaanmu engkau pejamkan dari prilaku yang buruk, janganlah
permusuhan membuatmu lupa dari pengakuan jasa baik, dan hendaklah engkau berkata
benar meskipun itu merugikanmu atau merugikan orang yang paling dekat denganmu.
13. Hendaklah
engkau menjadi pekerja keras dan terlatih dalam aktivitas social. Hendaklah
engkau merasa bahagia jika dapat mempersembahkan bakti kepada orang lain, gemar
membesuk orang yang sakit, membantu yang membutuhkan, menanggung orang yang
lemah, meringankan beban orang yang tertimpa musibah meskipun hanya dengan
kata-kata yang baik. Hendaklah engkau juga senantiasa bersegera untuk berbuat
kebaikan.
14. Hendaklah
engkau berhati kasih, dermawan, toleran, pemaaf, lemah lembut kepada manusia
maupun binatang, berperilaku baik dalam berhubungan dengan semua orang, menjaga
etika-etika social islam, menyayangi yang kecil dan menghormati yang besar,
member tempat kepada orang lain dalam majelis, tidak memata-matai, tidak
menggunjing, tidak mencaci, meminta izin jika masuk maupun keluar rumah, dan
lain-lain.
15. Hendaklah
engkau pandai membaca dan menulis, memperbanyak muthala’ah terhadap risalah
Ikhwan, Koran, majalah, dan tulisannya. Hendaklah engkau bangun perpustakaan
khusus, seberapapun ukurannya; konsentrasilah terhadap spesifikasi keilmuan dan
keahlianmu jika engkau seorang spesialis; dan kuasailah persoalan islam secara umum
yang dengannya dapat membangun persepsi yang baik untuk menjadi referensi bagi
pemahaman terhadap tuntutan fikrah.
16. Hendaklah
engkau memiliki proyek usaha ekonomi, meskipun engkau seorang yang kaya;
utamakanlah proyek yang mandiri, betapapun kecilnya; dan cukupkanlah dengan apa
yang ada pada dirimu, betapapun tingginya kapasitas keilmuanmu.
17. Janganlah
engkau terlalu berharap untuk menjadi pegawai negeri, dan jadikanlah ia sebagai
sesempit-sempit pintu rezki, namun jangan pula engkau tolak jika diberi peluang
untuk itu. Janganlah engkau melepaskannya kecuali jika ia benar-benar
bertentangan dengan tugas-tugas dakwahmu.
18. Hendaklah
engkau perhatikan pelaksanaan tugas-tugasmu, jangan menipu, dan tepatilah
kesepakatan.
19. Hendaklah
engkau penuhi hakmu dengan baik, penuhilah hak-hak orang lain dengan sempurna
tanpa dikurangi dan dilebihkan, dan janganlah menunda-nunda pekerjaan.
20.
Hendaklah engkau menjauhkan diri dari judi dengan segala macamnya, apapun
maksud di baliknya. Hendaklah engkau juga menjauhi mata pencaharian yang haram,
betapapun keuntungan besar yang ada di baliknya.
10 Ilmuwan Muslim Terbesar
21. Hendaklah
engkau menjauhkan diri dari riba dalam setiap aktivitasmu, dan sucikanlah ia sama
sekali dari riba.
22. Hendaklah
engkau memelihara kekayaan umat islam secara umum dengan mendorong
berkembangnya pabrik-pabrik dan proyek-proyek ekonomi islam. Engkaupun
hendaklah menjaga setiap keeping mata uang agar tidak jatuh ke tangan orang non
islam dalam keadaan bagaimanapun. Janganlah makan dan berpakaian kecuali produk
negeri islammu sendiri.
23.
Hendaklah engkau memiliki kontribusi financial dalam dakwah, engkau tunaikan
kewajiban zakatmu, dan jadikan sebagian hartamu itu untuk orang yang meminta
dan orang yang kekurangan, betapapun kecilnya penghasilanmu.
24. Hendaklah
engkau menyimpan sebagian penghasilanmu untuk persediaan masa-masa sulit,
betapapun sedikit, dan jangan sekali-kali menyusahkan dirimu untuk mengejar
kesempurnaan.
25.
Hendaklah engkau bekerja untuk menghidupkan tradisi islam dan mematikan tradisi
asing dalam setiap aspek kehidupanmu. Misalnya ucapan salam, bahasa, sejarah,
pakaian, perabot rumah tangga, cara kerja dan istirahat, cara makan dan minum,
cara dating dan pergi, serta gaya melampiaskan rasa suka dan duka. Hendaklah
engkau juga menjaga sunah dalam setiap aktivitas tersebut.
26.
Hendaklah engkau memboikot peradilan setempat atau seluruh peradilan yang tidak
islami, demikian juga arena-arena, penerbitan-penerbitan,
organisasi-organisasi, sekolah-sekolah, dan segenap institusi yang tidak mendukung
fikrahmu secara total.
27. Hendaklah
engkau senantiasa merasa diawasi oleh Allah, mengingat akhirat dan bersiap untuk
menjemputnya, mengambil jalan pintas untuk menuju ridha Allah dengan tekad yang
kuat, serta mendekatkan diri kepada-Nya dengan ibadah sunah, seperti: shalat
malam, puasa tiga hari setiap bulan, memperbanyak zikir, dan berusaha
mengamalkan doa yang diajarkan pada setiap kesempatan.
28.
Hendaklah engkau bersuci dengan baik dan usahakan agar senantiasa dalam keadaan
berwudhu di sebagian besar waktumu.
29. Hendaklah
engkau melakukan shalat dengan baik dan senantiasa tepat waktu dalam
menunaikannya. Usahakan untuk senantiasa berjamaah di mesjid jika itu mungkin
dilakukan.
30.
Hendaklah engkau berpuasa Ramadhan dan berhaji dengan baik, jika engkau mampu
melakukannya. Kerjakanlah sekarang juga jika engkau telah mampu.
Biografi Hasan alBanna
31.
Hendaklah engkau senantiasa menyertai dirimu dengan niat jihad dan cinta mati
syahid. Bersiaplah untuk itu kapan saja kesempatan itu tiba.
32.
Hendaklah engkau senantiasa memperbaharui taubat dan istigfarmu.
Berhati-hatilah terhadap dosa kecil, apalagi dosa besar. Sediakanlah beberapa
saat sebelum tidur untuk mengintrospeksi diri terhadap apa-apa yang telah
engkau lakukan; yang baik maupun yang buruk. Perhatikanlah waktumu, karena
waktu adalah kehidupan itu sendiri. Janganlah engkau pergunakan ia tanpa
manfaat, dan janganlah engkau ceroboh terhadap hal-hal yang syubhat agar tidak
jatuh ke dalam kubangan yang haram.
33.
Hendaklah engkau berjuang meningkatkan kemampuanmu dengan sungguh-sungguh agar
engkau dapat menerima tongkat kepemimpinan. Hendaklah engkau menundukkan
pandanganmu, menekan emosimu, dan memotong habis selera-selera rendah dari
jiwamu. Bawalah ia hanya menggapai yang halal dan baik, serta hijabilah ia dari
yang haram dalam keadaan bagaimanapun.
34.
Hendaklah engkau menjauhi khamar dan seluruh makanan atau minuman yang
memabukkan sejauh-jauhnya.
35.
Hendaklah engkau menjauh dari pergaulan dengan orang jahat dan persahabatan
dengan orang yang rusak, serta jauhilah tempat-tempat maksiat.
36.
Hendaklah engkau perangi tempat-tempat iseng, jangan sekali-kali mendekatinya,
serta jauhilah gaya hidup mewah dan bersantai-santai.
37.
Hendaklah engkau mengetahui anggota halaqahmu satu persatu dengan pengetahuan
yang lengkap, dan kenalkanlah dirimu kepada mereka dengan selengkap-lengkapnya.
Tunaikanlah hak-hak ukhuwah mereka seutuhnya, hak kasih saying, penghargaan,
pertolongan, dan itsar. Hendaklah engkau senantiasa hadir di majelis mereka,
tidak alpa kecuali karena udzur darurat, dan pegang teguhlah sikap itsar dalam
pergaulanmu dengan mereka.
38.
Hendaklah engkau hindari hubungan dengan organisasi atau jamaah apapun,
sekiranya hubungan itu tidak membawa kebaikan untuk fikrah dakwahmu, terutama
jika diperintahkan untuk itu.
39. Hendaklah
engkau menyebarkan dakwahmu di manapun dan member informasi kepada pemimpin
tentang segala kondisi yang melingkupimu. Janganlah engkau berbuat sesuatu yang
berdampak strategis kecuali dengan izinnya.
40. Hendaklah
engkau senantiasa menjalin hubungan, baik ruhani maupun amali dengan jamaah dan
menempatkan dirimu bagaikan seorang prajurit yang sedang menanti instruksi
komandan.
Cerpen Islami : Hijrahku
Bolano, Ahad-29 Oktober 2017/9 Safar 1439 H Pkl.04.00 WITA Dini hari
Khadim Al-Qur'an wa As-Sunnah
Aswin Ahdir Bolano
Posting Komentar untuk "Al-Awjibat al-Arba’in (40 Kewajiban Kader Dakwah)"