Semerbak Ikhlas Sang Aktivis Dakwah
“Dan tidaklah mereka diperintahkan untuk beribadah, kecuali
untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama yang lurus,
mendirikan sholat, menunaikan zakat, dan itulah syariat agama yang kokoh.” (Al-Bayyinah
:5)
Isyarat haraki dalam ayat ini :
- Keikhlasan adalah ruh penggerak utama yang melandasi lahirnya
dorongan untuk beramal dalam berbagai macam ibadah, khususnya aktivitas dakwah.
- Ayat ini di dahului dengan pernyataan “Dan tidaklah mereka
diperintahkan………….”, maksudnya adalah sebagai teguran tegas dan keras yang
dibalut dengan kelembutan kata agar menyentuh dan membuka lubuk hati untuk
orang-orang yang dalam berbagai ibadah dan gerak mereka dalam dakwah ini
memiliki tujuan-tujuan lain yang sifatnya keduniaan. Dalam ayat ini seolah
Allah swt. Berkata: Kalian tidak diperintahkan untuk berdakwah tanpa ikhlas,
kalian tidak diperintahkan untuk sholat tanpa ikhlas, dan seterusnya dalam
berbagai ibadah yang lain.
- Keikhlasan hati adalah hal yang paling sensitive dan mudah
untuk terkotori, sebagaimana cepat dan mudahnya wajah terpapar debu di jalanan.
Jika kita sangat memperhatikan penampilan fisik dan wajah dengan bercermin
setiap saat, seperti itu pulalah seharusnya kita memeriksa keadaan ikhlas dalam
hati kita.
***
“Dan sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah daging dan
darah hewan qurban. Akan tetapi, yang sampai kepada Allah adalah ketaqwaan dari
kalian.”
Isyarat haraki dalam ayat ini :
- Ruh utama yang harus menjadi landasan dalam melaksanakan
berbagai macam agenda dakwah dan ibadah adalah ketaqwaan kepada Allah swt. Oleh
karena itu, waspadalah kita terhadap merasa sibuknya diri dalam agenda-agenda
amanah dakwah yang datangnya silih berganti dan tanpa henti, sementara kita
berada dalam kondisi ruhiyah yang hampir mati.
- Di antara tanda-tanda kesejatian seorang kader dakwah
adalah penjagaannya terhadap kondisi ruhiyahnya. Ia tidak menjadikan
amanah-amanah dakwah sebagai alasan utama penyebab kekosongan ruhiyahnya.
Sebab, ia sangat menyadari bahwa tanpa ruhiyah yang kokoh, maka hilanglah
kebesaran dakwah ini dari dalam hatinya.
***
“Katakanlah!
Jika kamu menyembunyikan apa-apa yang ada di dalam hatimu ataupun
menampakkannya, maka Allah paasti akan mengetahuinya.”
Isyarat
haraki dalam ayat ini :
- Terkadang,
amanah dakwah ini datang kepada pengusungnya tidak pada waktu dan kondisi yang
luang dan mengenakkan. Ia justru sering datang ketika kita berhadapan dengan
sempitnya waktu dengan urusan-urusan keluarga, serta hal-hal lainnya. Disinilah
ujian komitmen dakwah yang sesungguhnya, apakah ia memilih untuk duduk dan
tenggelam dalam urusan dunianya, ataukah ia memilih Allah swt. Dan rasul-Nya
dalam agenda dakwahnya. Kondisi inilah yang diisyaratkan dalam ayat di atas,
sebagai teguran dan peringatan bagi para kader dakwah, bahwa Allah swt. Selalu dan
sangat memperhatikannya.
Bolano, Sabtu, 3 Mei 2014 Pkl.06.00
Pagi WITA
Dipublikasi : Anutapura, Selasa, 7
Agustus 2018/25 Dzulqa’dah 1439 H Pkl.20.40 WITA
Khadim Alqur’an wa Assunnah
Aswin Ahdir Bolano,S.Ud
*Alumni UIN Sunan Gunung Djati
Bandung Prodi.Tafsir-Hadits;
* Ketua Umum LDK LDM UIN Sunan Gunung
Djati Bandung 2012)
Posting Komentar untuk "Semerbak Ikhlas Sang Aktivis Dakwah"