8 Pertanyaan tentang hukum saat Puasa
Puasa ramadhan adalah tempat umat islam sedunia berlatih untuk mengendalikan berbagai keinginan yang terbetik di dalam hati. Dalam proses yang puasa ramadhan yang berlangsung selama 30 hari tersebut. Berbagai pertanyaan pun lahir dari kalangan umat islam umum yang berkaitan dengan berbagai masalah yang terjadi dan mereka hadapi saat puasa ramadhan.
Berikut ini saya Aswin Ahdir Bolano akan membahas dan menjawab mengenai sepuluh pertanyaan tentang hukum saat puasa yang dirangkum dari keseharian umat islam saat berpuasa. Simak ulasannya berikut ini!
![]() |
hukum saat puasa. gambar: pixabay |
- Hukum berhubungan suami istri di bulan ramadhan
Salah satu masalah yang paling banyak ditanyakan dikalangan umat islam saat puasa adalah hukum berhubungan suami istri. Perlu diketahui bahwa hubungan suami istri adalah salah satu hal yang paling berat tebusan hukumnya jika sampai terjadi pada suami istri saat bulan puasa. Pada masa Nabi saw., sebenarnya terdapat satu kejadian yang menceritakan suami istri yang berhubungan siang hari saat puasa, ketika orang tersebut menghadap Nabi saw., ia menerima dua pilihan hukuman atas yang telah dilakukannya bersama istrinya, yaitu berpuasa dua bulan berturut-turut, atau memberi makan enam puluh orang miskin.
Orang tersebut menyatakan ketidak sanggupannya untuk menjalankan kedua pilihan hukum tersebut. Akhirnya Nabi saw. memerintahkannya untuk bersedekah semampunya kepada orang yang paling miskin di sekitarnya. Orang itu pun kembali mengatakan bahwa dialah orang yang paling miskin di antara semua tetangganya, maka nabi saw. pun tertawa dan memberinya sekeranjang kurma untuk dibawanya pulang kepada keluarganya.
Meskipun dalam cerita di atas secara sepintas Nabi saw. tidak menunjukkan kemarahan kepada orang yang berhubungan siang hari puasa, tetapi semua ulama sepakat bahwa hal ini tidak dibenarkan dalam islam. Dalam kisah di atas juga perlu digaris bawahi bahwa cara mengganti puasa suami istri yang berhubungan pada siang hari adalah dengan berpuasa dua bulan berturut-turut atau memberi makan 60 orang miskin.
Lihat Juga:
- Cara Membayar Fidyah Lengkap | Siapa Saja yang wajib, Berapa Besarnya, Kapan Waktunya
- 10 Keutamaan Membaca Alquran Di Bulan Ramadhan
- 13 Tanya Jawab Islam Seputar Puasa | Nomor 13 Pohukamo Rega!
- Hukum keluar cairan bening dari kemaluan saat puasa
Jika cairan bening yang dimaksud adalah madzi, yaitu cairan yang keluar jika seseorang sedang berkeinginan tinggi, maka hukumnya tidak mengapa, namun mengurangi pahala puasa jika terjadi karena kesengajaan, misalnya dengan menonton atau melihat sesuatu yang memicu hasrat. Oleh karena itu, hendaklah dihindari untuk melihat atau menonton sesuatu yang mengandung hal-hal tersebut, gar tidak terjadi keluarnya cairan tersebut.
- Hukum mengeluarkan air mani pada siang hari di bulan ramadhan
Jika hal ini terjadi karena unsur kesengajaan, misalnya karena sentuhan-sentuhan pada bagian sensitif dari tubuh sendiri, ataupun dengan pasangan, maka hal tersebut membatalkan puasa. Meskipun demikian, hukum yang dikenakan tidak seperti pada hubungan langsung suami istri. Pada kondisi ini, seseorang hanya cukup mengganti puasanya pada hari yang lain di luar ramadhan.
- Batas hubungan suami istri saat puasa
Sebenarnya, bermesraan suami istri yang disertai dengan pelukan, ciuman, atau pun hal lainnya yang tidak disertai dengan gairah, maka hal tersebut tidaklah mengapa, sebab menurut keterangan aisyah r.a istri nabi saw. bahwa Nabi saw. terbiasa mencium dan memeluk serta bermesraan dengan istrinya saat bulan puasa ramadhan.
- Hukum berenang saat puasa dalam islam
Berenang sama hukumnya dengan mandi biasa, yaitu boleh, dengan catatan tidak melakukan hal-hal yang sengaja membatalakn puasa, misalnya sambil berenang minum air. Khusu untuk anak-anak, hendaklah menghindari berenang tengah hari puasa, karena waktu ini sangatlah rawan untuk minum air meskipun secara tidak sengaja. Jika anda dan keluarga ingin berenang saat puasa, hendaklah berenang di pagi hari sebelum matahari panas, atau sebelum pukul 10.00, atau dapat pula anda berenang saat mandi sore pada pukul 17.00 saat mandi sore.
- Hukum membatalkan puasa ramadhan karena melayani suami
Tidak diperbolehkan membatalkan puasa ramadhan karena alasan melayani suami, jika hal ini terjadi, maka tebusannya adalah dengan berpuasa dua bulan berturut-turut atau dengan memberikan makanan kepada enam puh orang miskin. Lain halnya jika itu puasa sunnah yang dilakukan di luar bulan ramadhan, hukum berhubungan intim saat puasa sunnah adalah boleh, maksudnya yaitu bukan berhubungan saat puasanya, tetapi dibolehkan membatalkan puasa sunnah jika terjadi keinginan yang besar untuk berhubungan suami istri.
- Membayangkan berhubungan intim apakah membatalkan puasa
Hal ini tidak membatalkan puasa, namun bisa mengurangi pahala puasa. sebab hal itu telah masuk dalam kategori hal-hal yang tidak diperbolehkan saat puasa, meskipun tidak sampai membatalkan puasa. Perlu diingat pula, semua ini adalah hal manusiawi dan normal terjadi saat puasa kepada siapapun, namun disitulah letaknya pahal utama puasa, yaitu membuat kita belajar mengendalikan berbagai keinginan dalam hati.
- Hukum mandi saat puasa
Mandi saat puasa termasuk hal yang boleh, dengan catatan bahwa dianjurkan untuk hati-hati agar tidak ada air yang secara sengaja tertelan saat mandi. Sebaiknya pula anda menghindari untuk mandi pada tengah haari puasa, agar tidak terjadi hal-hal yang bisa membatalkan puasa anda. Jika anda menjamin bisa menjaga diri, maka hal itu tidaklah mengapa.
Melengkapi bahasan kali ini, silahkan simak video di bawah ini hingga selesai!
Posting Komentar untuk "8 Pertanyaan tentang hukum saat Puasa"