Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

al-Arba'in an-Nawawi Hadits Ke-1 : Pondasi Utama Pergerakan Dakwah Adalah Ikhlas | Syarah Haraki

“Dari Umar r.a, ia berkata:”Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda:”Sesungguhnya setiap amal bergantung kepada niat, dan sesungguhnya setiap masalah itu bergantung kepada apa yang diniatkan dengannya, maka barangsiapa yang berniat hijrah karena Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya akan dinilai untuk Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa yang hijrahnya untuk urusan dunia atau untuk mendapatkan wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya sebatas apa yang ia niatkan untuknya”. (Bukhari, Muslim)

al arbain an nawawi hadits ke 1
ilustrasi keikhlasan. gambar:pixabay

al-Arbain an-Nawawi

al-Arbain an-Nawawi Hadits Ke-1. Gambar: Kitab Jam'ul Ulum wal Hikam Ibnu Rajab.Pdf

  • Isyarat haraki dalam hadits ini:
1. Dalam melakukan berbagai aktivitas ibadah dan dakwah, hal utama yang harus senantiasa dijaga dan diawasi oleh seorang aktivis dakwah dalam berbagai amanahnya adalah keikhlasan dalam hatinya. Sebab, bergeser sedikit saja keikhlasan dalam hatinya akan mengakibatkan ia beraktivitas dalam kehampaan, semua amanah dan tugas dakwah akan berubah menjadi beban hidup bagi dirinya, dan biasanya syaitan akan membuatnya terobsesi dengan tujuan-tujuan duniawi. Lebih parah lagi, Allah swt. akan mencabut nilai ibadah dari semua lelahnya dalam aktivitas dan amanah dakwah.

2. Ada banyak hal yang menjadikan komitmen dan keikhlasan seorang aktivis dakwah tergeser dari hatinya. Khusus dalam bidang organisasi dakwah, ketergeseran keikhlasan ini dapat dilihat dalam bentuk berikut:
  • Merasa bahwa aktivitas dalam agenda dakwah adalah beban;
  • Iri hati kepada saudaranya yang secara sepintas lebih ringan tugas dan amanahnya, ataupun lebih tinggi kedudukan pangkat dan jabatannya;
  • Merasa selalu sendirian dalam setiap agenda dakwah;
  • Terbetik keinginan untuk mencapai posisi tertentu;
  • Kikir dan penuh perhitungan dalam urusan harta untuk dakwah;
  • Bergabung dalam agenda dan barisan dakwah untuk tujuan duniawi; 
  • Mundur dari organisasi dakwah jika keinginannya tidak terpenuhi.



3. Dalam ilustrasi hadits ini digambarkan bahwa semua amal ibadah yang tujuan utamanya hanyalah dunia dan wanita atau apapun dari keuntungan duniawi, maka bisa dipastikan bahwa amalan tersebut kehilangan nilainya di sisi Allah swt., dan ia hanya akan mendapatkan keuntungan dunia yang menjadi tujuan utama amalnya.

4. Untuk menjaga, merawat, dan mempertahankan keikhlasan sangat dianjurkan bagi para aktivis dakwah untuk memperbanyak membaca sirah nabawiyah, sirah sahabat, serta kisah perjuangan para aktivis dakwah modern, misalnya kisah hidup Syaikh Hasan al-Banna, Syaikh Ahmad Yasin, Abdul Aziz Rantisi, dan lain-lain. 


Lihat Juga:

  • Tsaqafah
Imam asy-Syafi’i rahimahullah dan Imam Ahmad rahimahullah berkata bahwa hadits ini mencakup sepertiga ilmu agama. Secara khusus, Imam asy-Syafi’i rahimahullah menyatakan bahwa hadits ini mencakup tujuh puluh bab ilmu fiqh. Ulama lain berkomentar bahwa hadits ini mencakup sepertiga ajaran islam.

5. Untuk menjaga, merawat dan mempertahankan keikhlasan, sangat dianjurkan bagi para aktivis dakwah untuk memperbanyak membaca Sirah Nabawiyah, sirah sahabat, serta kisah hidup para aktivis dakwah modern, misalnya kisah hidup syaikh Hasan al-Banna, Syaikh Ahmad Yasin, Abdul Aziz Rantisi, dan lain-lain.

Sumber:
Manuskrip Kitab Syarah Haraki al-Arbain an-Nawawi Karya Aswin Ahdir Bolano

Simak pula kajian hadits al-arbain an-nawawi dari Ust.Abdul Somad berikut ini!



Posting Komentar untuk "al-Arba'in an-Nawawi Hadits Ke-1 : Pondasi Utama Pergerakan Dakwah Adalah Ikhlas | Syarah Haraki "

Buku sejarah 25 Nabi Balita