Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cerita Kisah Nyata | Aswin Ahdir Bolano 1990 [Ini Kisahku]

Selalu ada hikmah di balik sebuah cerita kisah nyata, itulah alasan mengapa aku menulis menulis kisah hidupku (autobiografi) di catatan blogku aswinahdirbolano.com ini. Hal ini agar menjadi pelajaran bagi generasi setelahku, serta menjadi hikmah bagi orang-orang disekitarku.

Menurut cerita kisah nyata kehidupan kedua orang tuaku, aku dilahirkan pada hari Jumat 30 Agustus 1990, namun ketika akan masuk SD, tahun lahirku dirubah agar sesuai dengan kebutuhan sekolah, agar aku yang saat itu usia 6 tahun bisa segera masuk SD (harus 7 tahun). Saat aku dilahirkan, kami masih tinggal di sebuah gubuk tua di kaki bukit yang berlokasi tepat di kolam pemancingan bapakku yang sekarang.

ilustrasi kisahku. Gambat oleh Tumisu via Pixabay.com


Bapakku bernama Ahdir bin Hasa bin Maturadi, seorang ayah yang lahir dari kalangan masyarakat biasa dan berprofesi sebagai petani dan juga tukang angkut kelapa menggunakan gerobak sapi. Dari segi pendidikan, ayahku tidak pernah mengenyam pendidikan dasar, namun beliau bisa mengenal huruf dan angka. Ibuku sendiri bernama suerti binti Ambuna, beliau sempat mengenyam pendidikan dasar.

Ada beberapa potongan kisah kecilku yang sering diceritakan oleh bapakku dan terekam secara jelas diingatanku hingga sekarang, yaitu:

1. Asal Usul Namaku

Menurut cerita orang tuaku, ketika akan diberi nama aku disiapkan 2 nama, yaitu Aswin dan narwikal, tetapi pilihan kedua ortu khususnya papaku jatuh pada nama Aswin karena satu alasan, yaitu pada tahun 90an ada seorang pemain sepak bola terkenal bernama budi aswin. waduuuh! apakah ketika besar sang anak hobi sepak bola? Biarkan takdir yang menjawabnya.

*Ketika kenyataan tak seindah khayalan, saat ini tidak jago main bola wkkwk

2. Aku dan Si Etulia (Kucingku)

Menurut cerita kisah nyata orang tuaku juga, ketika usia 3 tahunan aku punya seekor kucing bernama etulia. Etulia adalah seeekor kucing berwarna cokelat yang menjadi satu-satunya teman bermainku selama di rumah, maklum karena rumah kami masih di kebun waktu itu. Salah satu kebiasaanku dengan etulia adalah biasanya aku tidur dengan etulia di ayunan bayiku yang dilengkapi dengan sebuah tape recorder bermerk Nasional yang power utamanya adalah baterai. Setiap akan tidur siang hari, aku selalu memanggil etulia untuk tidur siang bersama di ayunan. lengkap dengan music atau suara radio RRI.

3. Setiap Dengar Suara Adzan Magrib Di Radio Pasti Menangis

Entah apa yang menyebabkanku sedih, setiap mendengar suara adzan di radio yang berkumandang secara khusus setiap magrib, aku selalu merasa sedih dan bahkan menangis. Hal ini berlangsung semenjak usiaku 2 tahunan hingga usia 4 tahunan, sebelum mulai mengerti dengan kebiasaan anehku. Menurut ayahku, saat itu aku hanya berkata bahwa aku sedih mendengar suara adzan, hingga ibuku pasti akan selalu mendekapku selama adzan magrib berkumandang di radio.

Lihat Juga:

4. Kebiasaan tidur di atas dada papa

Salah satu kebiasaan khasku adalah sering tidur di atas dada papaku, banyak faktor yang menyebabkanku melakukan kebiasaan itu, di antaranya adalah ketika lantai rumahku diserang kutu kayu yang bentuknya seperti semut gula kecil namun gigitannya sangat sakit dan gatal. Orang bolano menyebutnya dengan nama kelekat, entah apa bahasa indonesianya :-D.

5. Jatuh Dari atas gerobak sapi 

Suatu ketika ayahku akan keluar rumah untuk mengangkut ratusan buah kelapa siap angkut dari bawah pohonnya. Bertepatan saat itu aku sudah bangun, maka tiba-tiba aku mengamuk dan memaksa ikut dengan papa untuk mengangkut buah kelapa tersebut. Bayangkan saja guys jika anak seusiaku yang saat itu 4 tahunan jika ikut dengan gerobak sapi mengangkut ratusan buah kelapa. Oh my god, pasti rumit. 

Akhirnya papaku saat itu punya ide untuk mengajakku keliling sekitar rumah naik gerobak, untuk meredakan tangisan si kecil. Ketika sapi sedang berlari, sebuah potongan kayu tiba-tiba mengganjal ban gerobak hingga gerobak saat itu berhenti mendadak seperti mobil yang dikunci dengan rem tangan.

Aku yang saat itu memeluk papa dari belakang punggungnya, sontak terlempar ke depan dan mendarat tepat di dekat kaki sapi yang saat itu sedang terhenti. Jatuh dari gerobak itulah cerita ekstrimnya, jangan tiru adegan ini eee guys. Andaikan saja saat itu sapi menendangku, maka tepat kepalakulah tendangan kaki sapi itu. Saat itu, papa sempat menangkapku di kaki sebelah kanan, lalu melepaskannya perlahan, dan aku lewat di bawah gerobak. Hehehe mirip film aksikan guys.

Bersambung!!!



Posting Komentar untuk "Cerita Kisah Nyata | Aswin Ahdir Bolano 1990 [Ini Kisahku] "

Buku sejarah 25 Nabi Balita