Tafsir Haraki Surat al-Qadar 1-5
"Sesungguhnya kami telah menurunkannya pada malam lailatul qadar (1) tahukah kamu apakah malam lailatul qadar itu? (2) Malam lailatul qadar adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan (3) Pada malam itu para malaikat dan juga ruh (Jibril a.s) turun ke dunia dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (4) Mulialah malam itu hingga terbitnya fajar (5)
![]() |
Ilustrasi mesjid oleh syaibatulhamdi via pixabay.com |
Isyarat haraki dalam ayat ini:
- Hendaklah setiap kader dakwah menanamkan dalam diri dan juga mengajarkan kepada umat akan keagungan alquran beserta ajaran yang dibawanya di dalamnya. Sebab, untuk menurunkannya bahkan diperlukan sebuah malam yang keagungannya lebih tinggi dari seribu bulan.
- Surat al-qadar merupakan muhasabah hubungan antara kitab al-quran dan hati seorang kader dakwah. Sejauh manakah interaksi dan pengagungannya kepada kitab yang mulia ini? sejauh manakah perjuangannya dalam membaca, mempelajari kandungannya, juga seberapa besar cinta dan semangatnya dalam berdakwah dan mewujudkan syariatnya di muka bumi ini.
- Ayat kedua dalam surat ini adalah pertanyaan yang sengaja dilakukan untuk menstimulasi rasa ingin tahu seorang muslim khususnya kader dakwah untuk tahu tentang apakah yang dimaksud dengan malam lailatul qadar itu.
- Terkadang dan bahkan sering, kita selaku umat islam mendengar ayat-ayat suci al-quran yang berbicara tentang berbagai hal yang menyangkut aturan hidup agar bahagia di dunia dan selamat di akhirat, namun kita tidak tertarik sedikit pun untuk melakukan pengkajian, perenungan, serta melihat apakah ia telah terwujud dalam kehidupan kita ataukah belum sama sekali. Inilah rahasianya, mengapa dalam ayat ini ditanyakan "tahukah kamu?".
- Ayat ketiga dan keempat dalam surat ini adalah kado istimewa bagi umat islam yang sangat cinta dan ingin beribadah kepada Allah swt. sebagaimana umat terdahulu yang bahkan beribadah selama puluhan tahun.Bagaimana tidak, ibadah semalam saja bahkan nilainya lebih baik dari seribu bulan pada bulan-bulan selainnya. Segala puji bagi Allah swt. yang telah menganugerahkan malam ini untuk kita sebagai umat akhir zaman yang untuk beribadah beberapa jam saja bahkan terasa sangat sulit.
- Hendaklah para kader dakwah memanfaatkan sebaik mungkin malam mulia ini, untuk beribadah, berdoa untuk diri keluarga dan juga umat, membaca alquran, zikir, dan lain sebagainya untuk menguatkan hati menghadapi amanah dakwah pada sebelas bulan yang akan datang setelah ramadhan.
- Malam lailatul qadar pada bulan ramadhan mengajarkan kepada kita sebagai aktivis dakwah untuk membiasakan diri beribadah kepada Allah swt. yang lebih dari biasanya secara khusus pada satu malam atau beberapa malam dalam sebulan. Alhamdulillah, dalam dakwah ini dikenal dengan mabit.
- Kekuatan ruh adalah senjata utama seorang kader dakwah dalam menghadapi kerasnya ujian di jalan dakwah. Hendaklah setiap kader dakwah selalu memantau kekuatan ruhnya, agar tidak terjadi kegersangan hati yang nantinya akan berdampak buruk bagi keberjalanan agenda dakwah.
- Malam lailatul qadar adalah malam dimana seluruh kejadian di alam semesta, termasuk nasib dakwah dan umat di tetapkan untuk masa satu tahun yang akan datang. Oleh karena itu, hendaklah seluruh aktivis dakwah mendoakan pula dakwah dan umat ini agar diberikan kemenangan dan kesejahteraan oleh Allah swt.
- Rasulullah saw. mengajarkan kepada kita untuk berdoa "Allahumma innaka afuuwun tuhibbul afwan fa'fu anni". Wahai Tuhanku, sesungguhnya engkau maha pemaaf, mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku. Sebagai kader dakwah, hendaklah pula para kader dakwah berdoa kepada Allah swt, agar memberikan maaf kepada segala khilaf dan keputusan yang keliru, yang terjadi dalam guliran agenda dan amanah dakwah di seluruh lininya.
- Hendaklah seorang muslim mencari malam lailatul qadar pada sepuluh malam ganjil terakhir ramadhan, yaitu 21, 23, 25, 27, dan 29.
- Carilah lailatul qadar dengan mengisi malam tersebut dengan tadabbur alquran, menelaah sirah nabawiyah, sirah sahabat, dan juga kisah perjalanan dakwah para pendahulu dakwah ini.
- Semoga Allah swt. mempertemukan kita dengan malam yang mulia ini dalam mihrab ibadah dan amalan sunnah yang mampu membawa keberkahan bagi dakwah dan umat. Sehingga kemuliaan yang terbentang hingga terbitnya fajar itu mampu termanfaatkan sebaik-baiknya.
Malam 25 ramadhan 1442 H Pkl.01.30 WITA Dini Hari
Aswin Ahdir Bolano
Posting Komentar untuk "Tafsir Haraki Surat al-Qadar 1-5"